Minggu, 02 Juni 2013

Membangun Kembali Jati Diri Bangsa



1.      PENAMPILAN MANUSIA SEUTUHNYA

Penampilan seseorang secara utuh dapat digambarkan dengan suatu symbol yang berisi tiga lapis. Lapisan yang paling luar menunnjukkan kepribadian yang ditampilkan keseharian (yang juga berisi identitas dan temperamen ), lapisan kedua adalah karakter, dan lapisan paling dalam adalah jati diri. Kepribadian yang kita tampilkan keseharian sering belum menampilkan karakter kita tampilkan keseharian sering belum menampilkan karakter kita yang sesungguhnya. Dalam mengenal karakter seseorang di perlukan waktu yang cukup lama untuk dapat mengetahuinya.

Keterkaitan  dari jati diri, karakter, jati diri bangsa, dan wawasan kebangsaan dapat di gambarkan  dengan suatu bulatan yang berisi empat lingkaran.

2.      JATI DIRI
Untuk memahami jati diri kita berpegang pada konsep jati diri yang mendasarkan pada kesadaran tentang esensi  keberadaan kita sebagai seorang manusia.
Jati diri berasal dari bahasa jawa : Sejatining diri yang berasl arti adalah siapa diri kita sesungguhnya, hakikat atau fitrah manusia, juga di sebut nur ilahi yang ber isikan sifat-sifat dasar manusia yang murni dari tuhan yang berisikan  percikan-percikan sifat ilahiah dalam batas kemampuan insani yang di bawa sejak lahir. Hal ini tentunya merupakan potensi diri yang dapat memancarkan dan di tumbuhkembangkan selama persyaratannya dipenuhi. Dan hati adalah tempat berseminya jati diri. Jika hati kotor dan penuh penyakit, akan terjadi sumbatan sehinnga jati diri tidak dapat memancar apalagi ditumbuh kembangkan (yang menghasilkan penampilan tidak tulus iklas, tidak sungguh-sungguh, senang semu, dan sebagainya sepertinya diutarakan dalam bab akar permasalahan di atas).
3.      KARAKTER
Karakter  memang sulit di definisikan, tetapi lebih mudah di pahami melalui uaraian-uraian (describe) berisikan pengertian. Berikut beberapa pengertian karakter yang saling isi- mengisi  dan memperjelaskpemahaman kita tentang arti karakter.

Menurut Sigmund Freud:
“character is a striving system which underly behavior.”

Karakter dapat diartikan  sebagai kumpulan tata nilai yang mewujud dalam suatu system daya juang yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku.

Menurut Drs. Hanna Djumhana Bastaman, M.Psi:
Karakter merupakan aktualisasi potensi dari dalam dan internalisasi nilai-nilai moral  dari luar menjadi bagian kepribadiannya.

Menurut H. Soemarno Soedarsono:
Karakter merupakan nilai-nilai yang terpatri dalam diri kita melalui pendidikan, pengalamn, percobaan, pengorbanan, dan pengaruh lingkungan, di padukan  dengan nilai-nilai dari dalam diri manusia menjadi semacam nilai intrinsic yang mewujud dalam system daya juang melandasi pemikran, sikap dan prilaku kita.
Menurut DR. Nani  Nurrachman:
Karakter sitem daya juang yang menggunakan nilai-nilai moral yang terpatri dalam diri kita yang melandasi pemikiran, sikap, dan prilaku.
Menurut Prof. Dr. H, M. Quraish Shihab:
Himpunan pengalamn,  pendidikan, dll yang menumbuhakn kemampuan di dalam diri kita, sebagai alat ukur sisi paling dalam hati manusia yang mewujudkan baik pemikiran, sikap, dan prilaku termasuk akhlak mulia dan budi pekerti.
Menurut Prof.Dr. Conny R. semiawan:
Karakter adalh keseluruhan kehidupan pisikis seseorang hasil intraksi antara factor –faktor endogen dan factor eksogen/ pengalamn seluruh pengaruh lingkungan .